Rabu, 12 Oktober 2011

Hidup Jelas Dengan Tujuan Yang Jelas

Setiap manusia hidup di dunia mengalami dinamisasi kehidupan. Dalam perjalanan kehidupan itu, manusia berusaha untuk melakukan segala sesuatu untuk mencapai sesuatu.
Kesuksesan dalam mencapai sesuatu tidak harus membuat tujuan. Namun penetapan tujuan akan membantu dalam  ketercapaian sesuatu menjadi lebih cepat teridentifikasi tujuan dengan jelas.
Itulah manfaat dari tujuan. Dengan menetapkan tujuan, apalagi secara tertulis, akan memberikan kejelasan kepada kita, arah mana yang akan ditempuh. Selain kejelasan masih ada satu lagi manfaat dari tujuan yang tidak kalah pentingnya. Kita akan lebih mudah menyusun rencana. Jika rencana sudah jelas, maka kita pun akan jelas dalam mengambil tindakan, sukses akan segera diraih.

Tujuan merupakan hal mutlak ada dalam menjalani berbagai kegiatan. Oleh karena itu, tujuan itu harus teridentifikasi jelas dengan mempertimbangkan karakter dari tujuan tersebut.
Selain itu, manfaat lagi yang didapat ketika seseorang atau perusahaan menentukan tujuannya di awal adalah untuk membangkitkan semangat dan gairah untuk menggapai tujuan tersebut. jadi, tidak terelakkan lagi bahwa banyak inspirasi akan dapat muncul dari dalam diri melalui sebuah tujuan yang jelas.
Mark Victor Hansen dan Jack Canfield, dalam buku Dare to Win, menyatakan paling tidak ada tiga alasan mengapa perlu menuliskan lebih dari 100 tujuan. Pertama, setiap tujuan memerlukan waktu berbeda sebelum terwujud menjadi kenyataan. Kedua, segera setelah kita mencapai satu tujuan, maka kekuatan dan kepentingan tujuan itu tidak ada lagi. Ketiga, kelimpah-ruahan merupakan hukum alam.
 Anthony Robbins dalam buku Giant Steps mengatakan semakin jelas tujuan, semakin aktif kerja RAS (Reticular Activating System) di dalam pikiran. RAS di dalam pikiran berfungsi seperti magnet yang akan menarik semua informasi dan peluang yang akan membantu dalam mencapai tujuan lebih cepat. Supaya RAS dalam pikiran bekerja optimal, kita perlu memvisualisasikan daftar tujuan yang tersusun dalam kalimat-kalimat tertulis itu ke dalam buku impian. Buku impian dapat dibuat dengan menempelkan foto, guntingan majalah, atau gambar yang merupakan representasi dari hal-hal yang ingin kita wujudkan dalam hidup.
Buku impian berfungsi sperti wiper yang akan membersihkan kaca depan dan kaca belakang kendaraan, sehingga kita dapat memandang jalan yang dilalui walaupun dalam keadaan hujan lebat. Buku impian juga dapat berfungsi seperti obat bius, yang diperlukan sebelum menjalani operasi,  yang akan membantu meredam rasa sakit ketika harus berhadapan dengan kendala dalam mencapai cita-cita.

Kebanyakan orang mampu untuk membuat tujuan, tapi hanya sedikit yang bisa membuat tujuan yang realistis (realistic goals). Misalnya dalam berdagang, seseorang bisa saja membuat trading goal 20 persen keuntungan per bulan, tapi tanpa skill dan pengalaman yang cukup, mungkin tujuan tersebut menjadi tidak realistis.
Tujuan sangatlah penting, sehingga harus ditentukan secara spesifik, terukur (measurable), mudah dicapai (achieveable), realistis dan nyata (tangible).
Sebagai contoh dalam perdagangan tersebut, tujuan utama dan jangka panjangnya mungkin adalah berdagang dengan profitable di berbagai kondisi market. Tapi tujuan seperti itu bukanlah tujuan yang spesifik, terlalu absurd dan muluk. Tujuan seperti itu tidak jelas dan membutuhkan sub-sub tujuan lagi untuk diraih.  Kunci dari membangun sebuah tujuan adalah spesifikasi yang bisa diraih. Berdagang tidak selalu mengenai uang, bagi seorang winning trader, trading memiliki makna yang lebih dari sekedar uang. Jadi, perlu untuk membuat sebuah learning goal dengan mengujicoba strategi tertentu yang sekiranya reliable dengan suatu kondisi yang terjadi.
Sebuah trading goal harus measurable (terukur), misalnya win-loss ratio. Pengukuran ini dilakukan pada beberapa prespektif dan pada berbagai aspek yang berpengaruh terhadap sistem. Ada kriteria-kriteria tertentu yang tidak dengan mudahnya bisa diukur. Misalnya, banyaknya pembuatan perencanaan (plan) dan pelaksaannya, serta besarnya persentase plan tersebut dilaksanakan dengan disiplin. Keterukuran terhadap tingkat disiplin lebih relatif  menentukan dalam pencapaian profit, ketimbang pengukuran win-loss ratio.
Membuat tujuan harus yang bisa dicapai. Jika seseorang membuat tujuan yang sulit untuk dicapai, dia akan lebih mudah untuk kecewa dan akhirnya mungkin akan menyerah. Memecah tujuan jangka panjang menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicapai, akan sangat membantu.
Sebuah tujuan harus realistis. Janganlah terlalu mengharapkan untung besar kalau modal tidak besar juga. Seseorang bisa menjadi seorang super trader hanya karena memang sudah trading selama beberapa tahun. Buatlah tujuan yang realistis sesuai dengan kondisi pribadi. Pertimbangan waktu, modal dan sumber daya lain yang dimiliki harus dengan teliti. Selain itu juga harus mengenali kondisi finansial, psikologis, dan intelektual yang selanjutnya digunakan untuk menentukan tujuan yang realistis.
Yang terakhir adalah, buatlah tujuan yang nyata (tangible). Sebuah tujuan menjadi nyata jika anda bisa merasakannya. Berikan diri kita reward atas pencapaian yang sudah kita raih, misalnya liburan jika tujuan anda tercapai.

Dua Belas Prinsip Menentukan Tujuan
Seorang Spiritual Motivator, N. Faqih Syarif H, beliau memberkan wejangan mengenai dua belas prinsip dalam menentukan tujuan. Dua belas prinsip ini berguna agar kita dapat membuat dan memotivasi kita dalam menjalankan nya. Yaitu sebagai berikut:
1.      Menentukan dengan baik apa yang sebenarnya diinginkan. Hal ini harus dilakukan dengan memfokuskan pandangan dan dengan teliti.
2.      Tujuan harus realistis dan mampu untuk diwujudkan. Saat membuat tujuan, maka haruslah logis, realistis dan dapat diwujudkan.
3.      Kemauan yang kuat dan menyala-nyala bahkan diri sendiri pun tidak mampu menghentikannya.
4.      Menghayati tujuan. Saat menentukan tujuan, maka sebaiknya memperhatikan detailnya, membayangkan seolah-olah menjadi kenyataan
5.       Mengambil keputusan. Keputusan untuk mewujudkan tujuan yang telah anda ambil dengan kemauan yang menyala-nyala perlu anda jalankan sehingga menjadi kenyataan yang dapat dinikmati
6.      Memberiktahukan kepada orang yang dicintai dan diyakini agar mereka memberikan bantuan.
7.      Tulislah tujuan! Saat anda memegang alat tulis dengan jari-jari anda, maka anda sedang menggunakan dua faktor yang kuat dalam kekuatan manusia. Pertama, kekuatan biologis dengan memegang alat tulis dan menggerakkan tangan anda. Kedua, kekuatan akal, di mana pikiran anda sibuk dengan tujuan tersebut. Anda menuliskan dan membacanya. Begitu juga, suara akal bawah sadar anda akan selalu mengulang-ulang tujuan anda tertulis tersebut.
8.      Menuntukan kerangka waktu. Tentukan  kapan waktu dimulainya dan kapan diakhirinya setiap tujuan akan memberikan sesuatu yang sangat penting, misalnya komitmen, semangat dan kekuatan. Akan tetapi, kerangka waktu  harus dibangun di atas pondasi realistis, kekuatan serta kemampuan anda.
9.      Memahami potensi-potensi diri sendiri. Ketahuilah potensi apa yang anda miliki dan apa yang anda ingin miliki. Segala tujuan itu ada sarana untuk mewujudkannya. Lihatlah sarana yang anda miliki untuk mewujudkan tujuan atau apa yang anda butuhkan. Pahamilah diri anda dengan baik. Berusahalah untuk melengkapi kekurangan yang ada dalam simpanan potensi anda.
10.  Mempelajari  kesulitan-kesulitannya dan bersiaplah untuk menghadapinya. Kesuksesan hanya dirasakan oleh mereka yang memiliki mental baja. Mengarahkan pandangan ke depan untuk menyingkap rintangan yang menghadang, lalu membuat persiapan dengan baik. Semangat seperti ini hanya dimiliki oleh mereka yang berani menghadapi tantangan dan mampu mewujudkan impian.
11.  Maju dan bergerak! Mulailah sekarang untuk mewujudkan tujuan-tujuan anda dengan membumikannya di alam realita. Ambillah langkah pertama tanpa ragu-ragu dan tanpa bermalas-malasan. Langkah tersebut adalah bukti atas kekuatan tujuan anda.
12.  Mengoreksi rencana. Sobat, sebelum anda memulai perjalanan anda untuk mewujudkan cita-cita anda, yakinlah bila anda telah bertanya, berkonsultasi, dan bersenjatakan dengan informasi dan pengalaman yang cukup membantu anda untuk melakukan perjalanan, sehingga anda tidak menghambur-hamburkan waktu dan tenaga anda dalam hal-hal yang tidak berguna.

Metode SMART untuk membuat tujuan
Beberapa referensi, memberikan arahan cara membuat tujuan yang baik. Di antara dari tips membuat tujuan yang baik dengan menggunakan metode SMART. Metode SMART mengarahkan kita tentang cara membuat suatu tujuan yang bersifat SMART (Specific, Measurable, Actionable, Realistic, dan Time Based). Berikut adalah penjelas mengenai kelima sifat tersebut:
  1. Specific, sebuah tujuan haruslah spesifik, maksudnya adalah dapat teridentifikasi dengan pasti dan khusus. Tujuan yang spesifik memiliki alur yang khusus yang terencanakan mengenai langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Measurable, parameter pencapaian harus senantiasa terukur secara kuantitatif. Begitu juga elemen-elemen yang akan berpengaruh terhadap sistem harus dapat diukur sehingga dapat dibuat persiapan-persiapan yang layak dan jelas. Misalnya sebuah kegiatan sosial bertujuan untuk memberikan bantuan kepada orang miskin sebanyak 100 orang  dengan bantuan perorang sebesar 1 juta rupiah.
  3. Actionable, sebuah tujuan, cita-cita, ataupun visi harusnya punya tindakan yang nyata. Tindakan ini harus dapat diidentifikasikan dan dapat dieksekusikan.
  4. Realistic, Sebuah kegiatan, individu, organisasi, ataupun perusahaan yang masing-masing memiliki tujuan haruslah realistis. Tujuan itu mungkin terjadi dengan segala kondisi yang ada pada diri masing-masing dan dengan berbagai batasan yang melekat.
  5. Time-based, keinginan untuk mencapai serta langkah-langkah yang akan dilakukan harus sudah terencana. Kapan harus dilaksanakan harus tertulis dengan jelas sehingga pencapaian bisa terarah dapat dilakukan dengan cepat berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dengan memperhatikan berbagai kondisi baik secara intern maupun ekstern.

6 great ways to make your goals stick
Selain yang telah dipaparkan sebelumnya tentang cara membuat tujuan yang baik, masih ada metode yang juga tidak kalah menarik untuk dibahas. Joan Esherick memunculkan 6 langkah hebat untuk membuat tujuan yang baik. Enam langkah tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Specific.  
  2. Realistic.
  3. Include a way to measure your success. Sebuah tujuan yang baik akan mampu menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan kapan serta ketiganya terukur
  4. Think short-term and long-term.  Tujuan jangka pendek yang jelas memberikan kita suatu pengalaman tentang kesuksesan dalam interval waktu lebih pendek untuk menuju ke tujuan jangka panjang
  5. flexible. Pencapaian tujuan dapat dilakukan melalui beberapa cara dan dapat dilakukan perbaikan dalam perjalanan menggapai tujuan tersebut ketika terjadi suatu dinamisasi waktu.
  6. Review periodically. Pelaksanaan serangkaian kegiatan harus diperhatikan atau di review secara periodic. Hal ini memungkinkan kita untuk untuk tetap berada pada garis perencanaan, mengetahui progress yang sudah kita tempuh, serta melakukan berbagai strategi baru yang dibutuhkan berdasarkan kondisi yang telah terjadi. Dalam melakukan review, kita harus menjawab beberapa pertanyaan berikut:
-         Apa yang sedang saya lakukan? Apakah saya masih berada di jalur?
-         Tujuan mana yang saya kejar?
-         Tujuan mana yang membuat saya tertekan? Apakah saya bisa lebih fleksibel?
-         Apakah keadaan telah berubah semenjak saya membuat tujuan ini?
-         Apakah tujuan saya realistis? Spesifik? Dapat diukur?
-         Jika tidak, apa yang perlu saya ubah untuk membuatnya lebih realistis, spesifik, dan dapat diukur?
-         Apakah ini adalah saat yang tepat untuk melakukan hal ini?
-         Apakah saya telah mendoakan tujuan ini?
 (sumber: http://www.kyria.com/topics/hottopics/selfcare/1.30.html)