Jumat, 17 Desember 2010

Hindari Dengki Hati

Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan untaian kata bismillah semoga yang kita bahas di sini bisa lebih bermanfaat.
Tujuh belas Desember 2010 disebuah musholla Assholihin, para etoser surabaya berdiskusi banyak mengenai upaya kita untuk senantiasa menghindari dengki hati. Dipandu oleh tiga etoser expert: Ridwan etoser 2008, Soni etoser 2009, Arif etoser 2010 dan dituntuk seorang ustadz Nur Kholis.

Dalam Surat Al-Alaq, Allah berfirman:

di akhir ayat tersebut Allah menuntun umat manusia untuk senantiasa mohon perlindungan dari Allah dari segala macam hasudan dari orang-orang yang hasud. karena sesungguhnya hasud ini nantinya akan membawa kesengsaraan atau pengaruh yang negatif bagi orang yang menghasut juga bagi orang yang dihasut.

Terdapat hal menarik darisebuah pernyataan hasud. Dalam bahasa arab mengenal istilah حسد dan غبطة. kedua istilah tersebut ternyata memiliki makna yang serupa tapu berbeda. "hasud" artiyna adalah dengki. Pengertian dari dengki itu sendiri adalah ketika seseorang itu tidak senang melihat orang lain mendapatkan suatu kenikmatan dan ia pun berkeinginan atau berusaha agar nikmat tersebut bisa hilang dari orang yang mendapatkan nikmat tersebut. Dengki inilah yang diharamkan dalam Islam. adapun "Ghibthoh" ini diartikan sebagai iri hati. dalam hal ini maksudnya ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat dari Allah, dia ingin dirinya juga mendapatkan nikmat tersebut tanpa adanya unsur keinginan hilangnya nikmat dari orang lain tersebut. Hal ini ada yang memberikan energi positif kepada seseorang, karena ini akan senantiasa menambah semangat untuk bisa mencapai nikmat tersebut. untuk itu, Ghibthoh ini hukumnya adalah boleh.
Dalam hadis Rosulullah, ada dua hal yang diperbolehkan untuk kita hasud (ghibthoh), yaitu jika kita melihat seseorang yang diberikan kecakapan oleh Allah dalam membaca Alqur'an dan ia membaca Alqur'an. Nah, hal ini bisa menambah semangat kita untuk senantiasa belajar dan rajin membaca Al-Qur'an. kedua adalah ketika kita melihat seseorang yang diberikan oleh Allah harta yang melimpah dan ia pun meninfaqkan di jalan Allah.

Aplikasi dari Ghibthoh ini dapat kita lihat dalam sebuah kompetisi, faktanya kebanyakan dara para kompetitor, baik itu dalam lomba, olimpiade, pemilihan ketua, pilkada, sering sekali terjadi hasud. Keinginan agar kemenangan itu selalu berpihak kepada diri sendiri dan orang lain harus kalah. Untuk mengatasi itu, mari kita senantiasa meluruskan niat ketika kita berada dalam kompetisi tersebut. selain itu, dapatkan sebuah pelajaran ketika kita berada dalam suatu kompetisi. karena sesungguhnya kompetisi itu adalah ajang bagi kita untuk senantiasa meningkatkan kualitas effort kita dalam belajar dan meraih apa yang ingin kita dapatkan dalam kompetisi tersebut.
Suatu saat, rasa hasud itu melanda diri kita, hingga kita terpenjarakan oleh rasa benci terhadap orang lain. untuk itu kawan, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala apa yang diberikan oleh-Nya kepada kita. yakinkan pada diri kita bahwa yang diberikan oleh-Nya adalah yang terbaik untuk kita dan dirinya. bismillahi tawakkaltu alallah.
wallahu a'lam bishshowab....