Senin, 13 Desember 2010

CIM Menunjang keilmuan Teknik Industri

Suatu system manufaktur pada dasarnya terdiri dari empat fungsi dasar yaitu:perencanaan produk, perencanaan proses, perencanaan pengendalian dan pengolahan data menjadi informasi. (Setiasyah, I.1994)
Computer-integrated manufacturing (CIM) merupakan sebuah istilah yang digunankan untuk mendeskripsikan secara komplit mengenai otomasi, perencanaan proses manufaktur, dengan semua proses yang difungsikan dibawah kontrol komputer dan informasi digital yang dilakukan dalam suatu sistem bersama-sama.
CIM ini awalnya dipromosikan oleh sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan mesin pada tahun1980an dan masyarakat untuk Manufacturing Engineers (CASA/SME). CIM terdiri dari CAD/CAM (computer-aided design/computer-aided manufacturing), CAPP (computer-aided process planning), CNC (computer numerical control machine tools), DNC (direct numerical control machine tools), FMS (flexible machining systems), ASRS (automated storage and retrieval systems), AGV (automated guided vehicles), penggunaan robot dan alat pengangkut yang terotomasi, jadwal yang tersusun secara terstruktur , pengendalian yang terkomputerisasi dalam proses produksi dan pengendalian. Sebuah sistem bisnis yang terintegrasikan oleh sebuah data base secara umum).
Computer-integrated manufacturing (CIM) adalah manufaktur yang dengan menggunakan pendekatan komputer untuk mengontrol dan mengintegrasikan seluruh proses produksi. Integrasi ini memungkinkan proses setiap individu atau departemen untuk melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain dan melakukan tindakan. Melalui Computer-integrated manufacturing (CIM) ini, sistem manufaktur yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat menjadi lebih cepat dengan meminimalisasi kesalahan. Walupun tujuan utamanya adalah meningkatkan kemampuan untuk membuat proses manufaktur secara otomatis, biasanya CIM bergantung pada proses kontrol berdasarkan kondisi atau waktu nyata dari yang diterima melalui sensor. Jadi, CIM ini juga dikenal sebagai desain yang fleksibel untuk manufaktur.
Dalam CIM ini, terdapat beberapa bagian seperti yang dipaparkan sebelumnya. Namun yang menjadi jantung dari CIM itunsendiri adalah Computer Aided Design (CAD) dan Computer Aided Manufacture (CAM). Adapun CAD/CAM ini juga memiliki banyak manfaat dalam sistem manufaktur. Sistem yang ada pada CAD/CAM tersebut sangat penting untuk mengurangi cycle time dalam sebuah organisasi. Teknik CAD mempermudah dalam produksi produk yang memiliki kemiripan dalam proses machiningnya dengan cara memakai kembali template yang telah dibuat sebelumnya, sehingga tidak perlu lagi membuat dari awal. CAD memudahkan para desainer untuk menciptakan gambar yang bersifat elektronik yang dapat dibuat menjadi dua dimensi maupun dengan tiga dimensi dan dapat diputar untuk dilihat keseluruhan sudut pandang. Software program ini juga menyediakan fasilitas yang bisa menganalisa dan melakukan percobaan terhadap desain tersebut sebelum dilakukan realisasi. Terlebih dari itu, software pada CAM juga menyediakan fasilitas menampilkan alur proses machining yang akan dilakukan pada prodak yang telah di desain. Penggunaan CAD/CAM yang juga memiliki peran penting adalah sebagai database record. Dangan adanya database yang jelas atas produk yang diprouksi, maka untuk selanjutnya ketika terdapat sekecil masalah terhadap proses produksi bisa secepatnya diidentifikasi

Suatu perusahaan yang menggunaakan atau meengaplikasikan CIM ini memiliki banyak manfaat. CIM ini merupakan suatu bentuk otomasi yang komplit pada fasilitas manufaktur di suatu perusahaan. Seluruh fungsi dalam sistem manufaktur tersebut berada di bawah kontrol komputer. Fungsi kontrol tersebut dilakukan mulai dari proses desain, pembuatan prototype, pengontrolan serta memberikan penentuan terhadap efisiensi yang lebih besar (dia menghitung biaya, metode produksi, jumlah yang diproduksi, penyimpanan dan pendistribusian), kebutuhan material, permesinan yang dimulai dari CAM, quality control, produk di asembli dengan robot, distribusi produk, dan memperbarui akuntansi keuangan.
CIM merupakan filosofi menejemen, dimana seluruh fungsi yang terdapat didalam proses perencanaan hingga proses manufaktur dirasionalisasikan secara terintegrasi dengan penerapan teknologi komputer, komunikasi dan informasi. (R. Widodo)
Dari definisi diatas terlihat bahwa anggota elemen CIM adalah proses perencanaan dan proses manufaktur yang saling melengkapi satu sama lain. Rationalisasi dalam konteks ini adalah, suatu sistem pada proses manufaktur dimana mulai dari bahan baku, proses pengolahan, hingga menjadi produk akhir dianalisa dengan benar. Dengan tujuan agar setiap elemen dalam proses manufaktur dapat dirancang untuk memberikan tingkat efisiensi dan efektifitas yang baik sesuai dengan tujuan perusahaan. Dengan mengaplikasikan konsep CIM berarti setiap aliran material, proses, produk dan informasi dilantai pabrik harus dimonitor secara akurat agar gangguan sekecil apapun pada proses produksi dapat terdeteksi. Gangguan dapat menunda operasi dan dapat pula menyebabkan rencana produksi menjadi tidak terealisasikan. (R. Widodo)
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, teknik industri memiliki peran penting terhadap berjalannya sistem. Oleh karena itu secara kompetensi, seorang lulusan teknik industri harus mampu menjadi koordinator yang mengatur sistem secara keseluruhan. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengetahui secara keseluruhan atas kondisi riil sistem. Selain itu, ia juga harus mengerti dan memahami karakter dari setiap subsistem atau departemen yang terdapat pada sistem tersebut. Langkah selanjutnya ia harus mampu melakukan perpaduan atau mengintegrasikan berbagai sub sistem atau departemen menjadi satu kesatuan sistem yang bergerak melakukan proses dari awal hingga akhir. Di sinilah peran dari pentingnya Computer Integrated Manufacturing (CIM) untuk menunjang kompetensi teknik industri.